Delegasi Universitas Airlangga (minus Nunug) |
Sesampainya
di Pusdikpassus, kami langsung menuju tempat wawancara. Di sana sudah ada
peserta lain yang sudah datang terlebih dahulu (termasuk 5 orang lain dari
Unair) untuk mengantri presensi sehingga kami berenam pun juga harus antri
lebih panjang lagi.
Setelah
presensi, kami masuk ke dalam ruangan untuk mendapat pengarahan terlebih dulu
sebelum melaksanakan wawancara. Saat itulah banyak peserta wawancara yang cukup
kecewa, pasalnya bagi mereka yang awalnya mendaftar sebagai anggota Tim Penjelajah
semua harus berpindah menjadi Tim Peneliti ataupun Tim Komunikasi Sosial karena
adanya kebijakan baru dari panitia dan tim ahli. "Meski kecewa tapi tidak
masalah lah", kata salah satu teman saya yang mendaftar sebagai Tim
Penjelajah (awalnya). Lanjut disesi wawancara, masing-masing peserta dipanggil
menuju meja wawancara masing-masing bidang, yaitu: Tim Komunikasi Sosial, Tim
Peneliti Flora-Fauna, Tim Peneliti Kehutanan, Tim Peneliti Geologi dan Mitigasi
Bencana, dan Tim Peneliti Sosial-Budaya. Peserta yang telah melaksanakan
wawancara langsung lanjut menuju lokasi tes fisik. Setelah melaksanakan
rangkaian tes, seluruh peserta dipersilahkan menuju ruang makan untuk menyantap
sajian sarapan/makan pagi menjelang siang (karena saat itu, waktu sudah
menunjukkan pukul 10.30 WIB, ha ha ha).
Rangkaian
tes wawancara dan tes fisik sudah, perut terisi penuh juga sudah, maka
selanjutnya peserta disuruh untuk segera berkemas dan bersiap untuk langsung
diberangkatkan menuju tempat pembekalan pra-ekspedisi di "tempat
rahasia" *begitu menyebutnya* (untuk peserta laki-laki) dan yang perempuan
dipersilahkan menuju barak wanita di Pusdikpassus terlebih dahulu untuk
menyusul diberangkatkan kemudian pada tanggal 19 Februari. Sekedar info lagi nih, nggak
semua orang bisa keluar-masuk seenaknya loh
ke "tempat rahasia" ini, karena tempat ini adalah areal terlarang
bagi publik yang tidak berkepentingan dan tidak mengantongi surat ijin. Kalau
tidak percaya, coba saja ke sana tanpa ijin, pasti nanti bisa nyasar sendiri atau kalau tidak, bakal
kena dor peluru tajam! (wiii, ngeriii...
o.O").
Setelah
perjalanan selama +/- 1,5 jam dari Batujajar, kami semua disambut hujan
setibanya di "tempat rahasia". Kami berkumpul di aula untuk mendapat
pengarahan lagi dan pembagian barak penginapan sesuai dengan sub-korwil yang
didapat. Saya mendapat pembagian di Sub-Korwil VII/Tana Toraja bersama
mahasiswa lain yang hari itu sudah datang bersama kami, yakni: Alvian (Vian)
dari Unjani (Bandung), Zancen (Jansen/Lay) dari Unpad (Padang), Arya dari
Unboro (Jakarta), dan Hendra (Uda) dari Unmed (Medan). Sedangkan teman saya
yang lain yaitu Horse di barak Sub-Korwil I/Sangihe (biasa disebut Sangir) dan
Baktiar di barak Sub-Korwil VI/Mamuju. Keesokan harinya datang lagi rombongan
baru yang juga masuk dalam Sub-Korwil Tator yakni Rury dari UI (Depok) dan Rizal
(Otong) dari UMP (Purwokerto). Daaan... pada tanggal 19nya, datanglah semua
peserta (baik peserta laki-laki yang baru datang hari itu beserta peserta
perempuan yang sebelumnya masih tinggal di barak putri Pusdikpassus).
Lengkaplah semua peserta yang sudah hadir di "tempat rahasia"
(kecuali beberapa peserta yang dari UGM dikarenakan ada suatu hal) dengan
formasi mahasiswa dan sipil (awal) SK VII/Tator: Happy, Umi <Tim Peneliti Flora-Fauna>, Rury, Otong , Arum, Munif, Tiara<Tim Peneliti Sosial-Budaya>, Arya, Uda, Lay, Yayuk, Dian, Meta, Vira <Tim
Komunikasi Sosial>.
Foto bersama setelah upacara pembukaan pra-ekspedisi |
---To Be
Continued---
No comments:
Post a Comment